Disulap Jadi Produk Olahan, Buah Pisang Barelang Berpotensi Rambah Pasar Singapura

Buah pisang Barelang

Topmetro.News – Buah pisang Barelang (Batam, Rempang dan Galang) kini berpotensi merambah pasar ekspor Singapura. Sekadar diketahui Barelang menghubungkan Pulau Batam, Tonton, Nipah, Setokok, Rempang, Galang dan Galang Baru di Kepulauan Riau. Jembatan ini menghubungkan jalur Trans Barelang sepanjang 54 km menuju berbagai destinasi wisata.

Buah Pisang Barelang Hasil Budidaya Warga

Di balik kemegahan jembatan Barelang serta keindahan pulau-pulau sekitar, terdapat puluhan hektar tanaman buah pisang Barelang hasil budidaya warga setempat.

Setiap kebun memiliki luasan antara 2 – 3 hektar. Jenis pisang yang banyak ditanam antara lain pisang kepok, 40 hari, awak, tanduk dan barangan.

Pulau Setokok, sebagaimana disiarkan Jawa Pos, tepatnya di Kelurahan Setokok, Kecamatan Bulang terkenal sebagai sentra pisang dan sudah terbentuk tiga kelompok tani.

“Kami mengelola lahan pisang seluas 15 hektare. Dalam seminggu bisa memproduksi 1 ton dengan harga jual Rp 4.500 per kg. Pemasarannya ke pasar lokal dan luar kota,” ujar Syaiful, ketua kelompok tani Maju Bersama.

Pelbagai Produk Olahan

Syaiful bercerita sebagian produksinya diolah menjadi sale, keripik dan cake pisang sebagai oleh-oleh khas kota Batam. Tak banyak kendala dalam pemasaran karena biasanya sudah ada pedagang pengepul yang datang ke kebun.

Potensi pengembangan pisang di Batam terbuka luas, didukung ketersediaan dan kesesuaian lahan yang cukup serta para petani berpengalaman. Masih butuh pendampingan dalam hal GAP dan SOP, namun secara umum produksi yang dihasilkan cukup berkualitas baik.

Lokasi yang Strategis

Liferdi Lukman, Direktur Buah dan Florikultura berharap produksi pisang di Kota Batam dapat terus ditingkatkan produksi dan mutunya.

“Letak Batam strategis karena berbatasan langsung dengan Singapura. Harapan ke depan, Batam dapat memasok pasar Singapura,” harap Liferdi.

Sekadar informasi, tahun 2017 silam Batam memproduksi 408,8 ton pisang lokal.

Sementara produksi pisang nasional 2017 sebanyak 7.162.678 ton.

Angka ini melonjak menjadi 7.264.379 ton pada 2018.

baca juga | KEBUTUHAN SINGAPURA: DURIAN, RAMBUTAN, KOPI DAN GULA MERAH, EKSPORTIR MANA?

Seperti disiarkan Topmetro.NewsKebutuhan Singapura ada di Medan. Setidaknya ini diakui Konjen Singapura untuk Kota Medan Mr Richard Grosse menggelar silaturahmi dengan Wali Kota Medan Drs H T Dzulmi Eldin S MSi diwakili Wakil Wali Kota Ir H Akhyar Nasution MSi di JW Marriot Hotel, Medan, Kamis (15/8/2019).

Kepada Wakil Wali Kota, Mr Richard menjelaskan, Singapura saat ini mengharapkan kerjasama di bidang perdagangan dengan Kota Medan. Guna mendukung kelancaran kerjasama, dia sengaja membawa langsung Menteri Perdagangan dan Industri Singapura.

“Dengan kedatangan Menteri Perdagangan dan Perindustrian ini, kita dapat mengetahui lebih jelas perdagangan apa yang bisa dikerjasamakan dengan Kota Medan,” kata Mr Richard.

Selanjutnya Mr Richard pun memperkenalkan Menteri Perdagangan dan perindustrian Singapura serta satu persatu pendamping lainnya. Kemudian Mr Richard mempersilakan Mr Che Hong That untuk mempaparkan secara jelas sekaitan kerjasama bidang perdagangan.

Diungkapkan Mr Che, kebutuhan Singapura saat ini meliputi pasokan buah-buahan dari Kota Medan, seperti durian dan rambutan.

Di samping itu, lanjutnya, Singapura juga membutuhkan gula merah dan kopi.

“Kita berharap agar Kota Medan bisa mensuplainya dan Singapura siap menerimanya. Kita membutuhkan cukup banyak durian, rambutan, gula merah dan kopi,” ungkap Mr Che.

reporter | jeremitaran

Related posts

Leave a Comment